PLN Maksimalkan Potensi Energi Terbarukan dan Digitalisasi Jaringan

JAKARTA — PT PLN (Persero) dapat memaksimalkan potensi energi terbarukan dan digitalisasi jaringan untuk memperkuat kinerja keuangannya. Hal tersebut dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi perusahaan energi negara tersebut. 

Kinerja keuangan PT PLN (Persero) menjadi sorotan positif. Di mana dalam beberapa tahun terakhir tercatat selalu mendapat keuntungan.

“PLN mengalami rugi terakhir pada 2013. Bahkan pada periode sebelum dan selanjutnya selalu untung signifikan. Hal ini menjadi bukti bahwa PLN menjalankan fungsi badan usaha maupun pelayanan publik dengan sangat baik,” ungkap Kepala Pusat Pangan, Energi, dan Pembangunan Berkelanjutan INDEF, Abra Talattov, Kamis (2/10/2025).

Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), PLN mencatatkan pendapatan sebesar Rp281 triliun pada semester I-2025. Capaian tersebut meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp262 triliun.

Penjualan tenaga listrik menjadi penyumbang utama dengan nilai Rp179,58 triliun, naik 4,53% dibanding semester I-2024.

Abra merinci, rasio utang terhadap aset PLN tercatat masih di bawah 50%, sementara rasio utang terhadap ekuitas sebesar 69,1%, sehingga masih berada dalam batas wajar untuk perusahaan berskala besar.

“Hal ini membuktikan pengelolaan keuangan sudah relatif bagus dengan menjaga beberapa rasio indikator yang tetap terkendali,” katanya.

Sebagai perusahaan milik negara yang memegang mandat pelayanan publik, paparnya, keberlangsungan keuangan PLN sangat bergantung pada dukungan pemerintah, terutama dalam mengelola utang.

Menurut Abra, PLN sangat aktif mencari sumber pendapatan baru di luar penjualan listrik untuk menjaga profitabilitas.

“Profit yang besar itu sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan investasi besar untuk energi terbarukan dan digitalisasi jaringan,” tutupnya.

(Feby Novalius)