BI: Turis Malaysia Paling Sering Pakai QRIS di RI, Terbanyak Naik Whoosh

Anggie Ariesta, Jurnalis
Minggu 26 Oktober 2025 13:01 WIB
BI: Turis Malaysia Paling Sering Pakai QRIS di RI, Terbanyak Naik Whoosh (Foto: Okezone)
Share :

BUKITTINGGI - Bank Indonesia (BI) mendorong akselerasi transaksi cross-border menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Himawan Kusprianto mengungkapkan bahwa saat ini turis dari Malaysia menjadi pengguna QRIS paling masif di Indonesia.

Himawan menjelaskan, dominasi penggunaan QRIS cross-border saat ini berasal dari skema inbound, yang berarti warga negara Malaysia banyak berbelanja di Indonesia menggunakan QRIS.

"Sekarang yang paling gede Malaysia. Malaysia banyak inbound gitu ya, inbound tuh artinya orang Malaysia banyak belanja di kita," ujar Himawan dalam pelatihan Wartawan BI di Bukittinggi, Jumat (24/10/2025).

Himawan menyoroti beberapa lokasi di Indonesia yang menjadi tujuan favorit turis Malaysia untuk bertransaksi menggunakan QRIS, terutama di Pulau Jawa.

"Paling banyak tuh di Bandung, mungkin Bandung atau naik Whoosh, kadang-kadang mereka naik Whoosh tuh, karena kereta cepat di ASEAN baru kita kan ya, naik Whoosh. Itu cukup masif penggunaan di Bandung gitu kan ya atau di Tanah Abang. Tapi intinya orang Malaysia, banyak menggunakan ini, paling banyak," jelasnya.

Sementara itu, untuk Singapura, transaksi QRIS masih relatif berimbang (balance), meskipun Himawan mengakui masih ada beberapa merchant dan penerbit di Singapura yang belum sepenuhnya mendukung penggunaan QR.

 

Meskipun QRIS cross-border baru berjalan sekitar tiga tahun, BI melihat potensi pertumbuhan yang sangat besar di masa depan. Berdasarkan data, transaksi QRIS baru mencapai sekitar 10 persen dari potensi total transaksi yang ada.

Selain memperluas akseptansi, BI juga berupaya agar transaksi cross-border lebih banyak dilakukan berbasis LCT (Local Currency Transaction) atau menggunakan mata uang lokal, sehingga tidak perlu dikonversi ke Dolar AS terlebih dahulu.

"Basisnya kita harapannya pakai local currency transaction gitu ya, jadi settlement-nya itu enggak perlu ke nilai dolar dulu, jadi langsung bilateral dan terus berkembang," kata Himawan.

Secara volume, transaksi cross-border inbound (turis asing belanja di Indonesia) masih relatif kecil, sekitar USD500 juta, dan outbound (WNI belanja di luar negeri) USD130 juta.

Namun, Himawan optimis volume transaksi ini akan terus tumbuh signifikan, mengikuti perkembangan pesat QRIS domestik sejak awal diluncurkan.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya