“Kami melihat sektor padat karya, industri berorientasi ekspor, serta industri makanan dan minuman masih menjadi motor pertumbuhan yang signifikan. Kredit yang disalurkan di sektor-sektor ini terbukti memberikan multiplier effect terhadap lapangan kerja dan daya beli masyarakat,” kata Novita.
Kinerja Bank Mandiri juga didukung oleh pengelolaan risiko yang baik. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross bank only tercatat sangat rendah, yakni 1,03 persen, dengan rasio pencadangan (coverage ratio) yang sangat memadai, mencapai 271 persen.
"Pertumbuhan yang berkelanjutan menjadi prioritas utama kami. Bank Mandiri memastikan setiap langkah ekspansi dijalankan secara terukur dan selaras dengan prinsip kehati-hatian serta tata kelola yang baik,” tambah Novita.
Kinerja yang stabil dan pengelolaan risiko yang baik menunjukkan kemampuan Bank Mandiri menjaga keseimbangan antara ekspansi pembiayaan dan prinsip kehati-hatian. Ke depan, perseroan berkomitmen memperkuat peran sebagai mitra pemerintah dan penggerak ekonomi nasional melalui pembiayaan yang produktif dan inklusif.
(Feby Novalius)