JAKARTA – Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan phase out terhadap energi fosil. Pasokan listrik Indonesia masih akan mengandalkan sumber energi fosil, seperti batu bara dan gas alam.
Hal itu disampaikan Hashim pada penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2025 Kadin Indonesia di The Park Hyatt Indonesia, Jakarta Pusat, hari ini. Hashim juga mengingatkan sikap Pemerintah Indonesia menjelang COP30 di Brasil.
“Saya membawa pesan tindak lanjut dari komitmen pemerintah kita untuk mendukung inisiatif Presiden Brasil beberapa bulan lalu, yaitu dana khusus untuk memelihara, memulihkan, merestorasi, dan merawat hutan-hutan tropis yang berada dalam kondisi kritis, yaitu Tropical Forest Forever Fund (TFFF),” ujar Hashim, Selasa (2/12/2025).
Dalam forum itu, Hashim menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto turut berpartisipasi dalam TFFF melalui pendanaan senilai USD 1 miliar. Meski demikian, ia kembali menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan phase out terhadap energi fosil.
“Yang penting waktu itu ada ketegasan dari pemerintah kita bahwa tidak ada phase out dari fossil fuels kita. Perekonomian Indonesia, terutama industri dan energi listrik, tetap akan memakai fossil fuels, yaitu batu bara, gas alam, dan lain-lain,” terang Hashim.
Meski begitu, Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim itu menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk mewujudkan 75% daya listrik berasal dari energi baru terbarukan (EBT).
“Komitmen pemerintah kita dalam 15 tahun ke depan adalah bahwa 75% dari daya listrik yang akan dibangun di Indonesia berasal dari energi baru dan terbarukan. Itu komitmen Indonesia. Tidak ada phase out, tidak ada penghapusan, melainkan kita phase down,” tegas Hashim.
(Feby Novalius)