Pengusaha Tekstil Mengeluh Sulit Dapat Kredit Bank, Purbaya Siapkan KUR Khusus

Anggie Ariesta, Jurnalis
Rabu 24 Desember 2025 06:32 WIB
Pengusaha Tekstil Mengeluh Sulit Dapat Kredit Bank, Purbaya Siapkan KUR Khusus (Foto: Kemenkeu)
Share :

JAKARTA - Saluran pelaporan terbaru pemerintah, Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah (P2SP) mulai mengungkap hambatan nyata yang dihadapi pelaku usaha nasional. Salah satu isu utama yang mencuat adalah sulitnya akses pembiayaan kredit bagi industri tekstil bahkan dari bank milik negara (Himbara), meski pemerintah telah mengguyur likuiditas sebesar Rp200 triliun ke perbankan.

Keluhan ini disampaikan langsung oleh PT Mayer Indah Indonesia, produsen bordir dan kebaya legendaris sejak 1973, dalam sesi pengaduan yang diterima langsung oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di kantor Kemenkeu, Selasa (23/12/2025).

General Manager PT Mayer Indah Indonesia Melisa Suria memaparkan bahwa perusahaannya terpukul ganda oleh dampak pandemi dan maraknya impor pakaian bekas (thrifting). Kondisi ini membuat mitra konveksi mereka gulung tikar dan harga produk lokal menjadi tidak kompetitif.

Melisa menyayangkan sikap perbankan yang memberikan label merah pada industri tekstil, sehingga permohonan modal kerja mereka terus ditolak.

"Nah, bahkan sama bank rekanan kami yang sudah berhubungan lebih dari 15 tahun, mereka bilang kebijakan (internal) bank swasta tersebut bahwa industri tekstil tidak bisa diberikan, karena sudah terlalu bleeding (berdarah-darah/kritis). Bahasanya seperti itu," kata Melisa kepada Menkeu.

Padahal, perusahaan tersebut membutuhkan modal kerja sebesar Rp30 miliar untuk beroperasi penuh dan memiliki potensi ekspor sebesar 20 persen. Namun, untuk mendapatkan pinjaman di bawah Rp5 miliar saja, pihak bank tetap enggan memberikan kucuran dana.

Menanggapi hal tersebut, Menkeu Purbaya sempat menawarkan solusi melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). 

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya