JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir penutupan perdagangan hari ini terpantau makin anjlok sebesar 62 poin dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Faktor yang mempengaruhinya selain berasal dari bursa Asia, juga datang dari bursa regional sehingga merontokkan berbagai sektor-sektor dalam negeri yang seluruhnya memerah.
Indeks Nikkei 225 terpantau terkoreksi 123,27 poin atau setara 1,27 persen menjadi 9.570,67, indeks Hang Seng mengalami kemerosotan paling dalam sebesar 516,71 poin atau 2,49 persen ke level 20.209,97, serta indeks Straits Times yang anjlok 39,65 atau setara 1,38 persen menjadi 2.830,34.
Sementara IHSG Selasa (29/6/2010) terpantau anjlok 62,36 poin atau 2,11 persen ke posisi 2.893,37. Selain itu, Jakarta Islamic Indeks (JII) juga terkoreksi 11,25 poin ke posisi 459,71. Serta indeks LQ45 ambles 13,21 poin ke posisi 562,62.
Saham yang ditutup menguat sebanyak 33 jenis saham, melemah 191 jenis saham, dan stagnan 57 jenis saham. Volume perdagangan tercatat 3,00 miliar lembar saham dengan nilai Rp2,73 triliun.
Sedangkan dari sektor dalam negeri, sektor tambang memberikan kontribusi paling besar dalam pelemahan IHSG, yakni melemah 59,92 poin dan diikuti dari sektor perkebunan yang melemah 38,68 poin.
Saham-saham yang ditutup menguat, antara lain PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik Rp50 ke posisi Rp6.400, PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) naik Rp40 ke posisi Rp415, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) naik Rp38 ke Rp2.200, serta PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) naik Rp20 ke posisi Rp1.800.
Saham-saham yang ditutup melemah, antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp800 ke posisi Rp37.700, PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp600 ke posisi Rp47.500, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp550 ke posisi Rp17.000, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp550 ke posisi Rp17.500.