Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Diprediksi Kalah Saing dengan Dolar AS

Yuni Astutik , Jurnalis-Rabu, 14 Maret 2012 |06:52 WIB
Rupiah Diprediksi Kalah Saing dengan Dolar AS
Ilustrasi. Corbis.
A
A
A

JAKARTA - Rupiah diprediksi masih akan tertekan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) seiring positifnya pertumbuhan ekonomi negeri Paman Sam tersebut. Selain itu, dari dalam negeri pun belum ada sentimen yang mampu mengangkat rupiah.

"Pengaruh dari tekanan rupiah lebih dari isu Bahan Bakar Minyak (BBM). Range rupiah hari ini Rp9.120-Rp9.180 per USD," ungkap analis valuta asing, David Summual, saat dihubungi okezone di Jakarta, Rabu (14/3/2012).

Terkait dengan isu kenaikan BBM, sejak isu kenaikan tersebut bergulir, rupiah terpantau berada di atas Rp9.100 per USD. Berangkat dari hal itu, investor selalu berhati-hati dalam melakukan aksi jual beli rupiah. "Itu kenapa rupiah tertekan," akunya.

Mengintip  faktor eksternal, dolar AS terpantau menguat lantaran perekonomian negara tersebut menunjukkan arah positif. Meskipun ada data yang terpantau memburuk, yaitu sektor perumahan AS, di mana harga rumah masih tertekan.

Melihat kondisi Eropa, belum juga bisa dibilang positif. Disetujuinya bailout beberapa waktu lalu bukan berarti masalah yang menyelimuti Yunani usai. Sebab, menurutnya, masih banyak serentetan masalah lain yang menghantui Negeri Para Dewa tersebut.

"Yunani, masih salah satu episode yang satu selesi masih ada yang lainnya. Kalau sekarang ditambah ada tekanan ke Spanyol, defisit APBN besar," tandasnya.

Sekadar informasi, apresiasi nilai tukar dolar AS nampaknya masih kuat membayangi pergerakan rupiah, imbasnya nilai tukar rupiah ditutup stagnan.

Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatatkan rupiah berada di kisaran Rp9.165 per USD, dengan rata-rata perdagangan harian Rp9.119-Rp9.211 per USD. Sedangkan yahoofinance mencatatkan rupiah berada di kisaran Rp9.155 per USD dengan rata-rata perdagangan harian Rp9.155-Rp9.162 per USD.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement