Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cegah Pemadaman Lampu di DKI, PLN Bangun 10 GIS

Gina Nur Maftuhah , Jurnalis-Selasa, 27 Maret 2012 |14:38 WIB
 Cegah Pemadaman Lampu di DKI, PLN Bangun 10 GIS
Ilustrasi. Foto: Okezone.
A
A
A

JAKARTA - PT PLN (Persero) berencana menambah 10 instalasi Gas Insulated Sub Station Extension (GIS) senilai USD31 juta. Instalasi ini digunakan untuk memperkuat distribusi listrik di Jakarta sehingga mengurangi tingkat pemadaman saat beban puncak.

Senior Manajer Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwianto memaparkan, beban beban puncak di DKI Jakarta sebesar 5.500 megawatt (mw) atau seperempat dari beban puncak di Jawa Bali sebesar 19.400 mw.

"GIS ini akan dipakai di Gardu Induk yang lama dan 10 Gardu Induk seperti di Gardu Induk GI Pola, Manggarai, Ketapang, Mangga besar, Kebon Sirih, Gambir Lama, Kemang, Senayan Baru, Dukuh Atas dan Kembangan," ungkap Bambang dalam acara kontrak penandatanganan pembangunan Gardu Induk di kantor pusat PLN, Jakarta, Selasa (27/3/2012).

Di tempat yang sama, Kepala Divisi Pengadaan Strategis PLN Kamiono mengatakan, dalam pembangunan GIS paket ini adalah paket terakhir dari delapan paket yang akan digunakan untuk perluasan jaringan gardu induk tersebut.

"Nilai investasinya USD 31 juta dan diharapkan akan selesai 2014 mendatang. Nanti kalau masing-masing gardu induk sudah terkoneksi dapat mempersingkat waktu pemadaman," tambah Kamiono.

Kamiono menambahkan, biaya investasi dari pembangunan GIS tersebut, dananya didapatkan dari pinjaman dari perbankan yaitu BNP Paribas sebesar 85 persen. Sedangkan sisanya didapatkan dari kas internal PLN. "Kontraktornya kami sudah menggandeng PT Multi Fabrindo Gemilang," jelas dia.

Sekadar informasi, PLN telah menjalani 8 paket penambahan distribusi jaringan untuk memperkuat kelistrikan di Jakarta sejak tahun 2011 lalu. Total nilai investasi yang dikeluarkan dari paket tersebut sebesar USD350 juta.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement