JAKARTA - Pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri, Istana Bogor mengalami perubahan interior dengan mengganti gorden menjadi vitrase, dan karpet wall to wall menjadi karpet lembaran dari Persia.
Mebel-mebel bergaya art deed yang semula diadakan oleh Bung Karno untuk Istana Bogor, karya bengkel mebel Tsu Jiek di Jakarta, dikembalikan lagi ke tempatnya untuk menggantikan mebel ukiran Jepara yang sempat dipakai selama puluhan tahun.
"Mebel Bung Karno" itu terasa lebih hangat dan akrab dengan suasana Istana Bogor. Demikian hasil penelusuran Okezone dari berbagai sumber, Senin (7/4/2014).
Selain itu, di gedung sayap kanan, terdapat sebuah bangsal yang kini dikenal dengan sebutan Ruang Teratai. Penamaan demikian bermula dengan adanya sebuah lukisan bunga teratai karya CL Dake Jr yang menjadi elemen artistik paling menonjol di ruang duduk itu.
Ini adalah lukisan yang dibuat pada 1952 berdasarkan teratai besar (Victoria regia) dari Amazon, Brasil, yang menghiasi kolam di depan Istana Bogor.
Di antara Ruang Teratai dengan balairung utama di belakangnya, terdapat sebuah koridor kecil yang disangga empat saka berlaras Korintia. Pada dinding-dinding sisinya, tergantung cermin besar berbingkai emas yang diletakkan berhadapan, sehingga menciptakan refleksi seolah-olah ada seribu bayangan terpantul hingga nun ke ujung sana. Cermin ini dikenal dengan sebutan Kaca Seribu.
Cermin dan saka-saka Korintia ini merupakan sedikit saja dari elemen artistik yang masih asli sejak dibangunnya Istana ini pada tahun 1850.
(Widi Agustian)