JAKARTA - Mengilas-balik sejenak ke masa lampau, Wisma Dyah Bayurini yang dibangun Presiden Soekarno di Istana Bogor, tidak sempat dimanfaatkan seeara intensif oleh presiden pertama dan keluarganya. Ini lantaran kondisi politik yang memburuk sejak 1965.
Namun, penggantinya, Presiden Soeharto, kemudian banyak memanfaatkannya, sebagai tempat bermalam bersama keluarga. Di masa ini dibangun sebuah kolam renang untuk putra-putri Pak Harto yang sebagian masih kecil-kecil dan sebagian lagi baru berangkat remaja.
Ketika putra-putri itu sudah semuanya dewasa, Wisma ini jarang dikunjungi. Akan tetapi, ketika Presiden Soeharto sudah mulai memperoleh cucu-cucu, Wisma Dyah Bayurini pun jadi kembali semarak. Ibu Tien Soeharto sering mengajak cucu-cucu bercengkerama di tempat itu. Demikian hasil penelusuran Okezone dari berbagai sumber, Senin (7/4/2014).
Dalam peringatan "Indonesia Emas", 50 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, di halaman belakang Istana dipentaskan orkes simfoni.
Pada bulan April 1999, di tempat yang sama dipergelarkan pula sebuah konser amal untuk mengumpulkan dana bagi program kemanusiaan. Istana Bogor bahkan pernah menjadi tempat penyelenggaraan Pekan Buku Internasional pada 1971. Belakangan ini, Istana Bogor makin sering dipergunakan untuk pergelaran musik maupun kesenian yang lain.
(Widi Agustian)