BOGOR - Pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berdampak pada antrean panjang kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Kota Bogor. Antrean panjang bahkan tumpah hingga ke jalan raya.
Seperti yang terjadi di SPBU 34-16102 di Jalan Raya Pajajaran, kendaraan khususnya mobil mengantre hingga tumpah ke Jalan Raya. Para pengendara terpaksa mengantre demi mendapatkan bensin premium bersubsidi.
"Mau enggak mau ikut ngantre, daripada dientar-entar takut kehabisan," jelas Bima, salah seorang pengendara saat ditemui Okezone, Senin (25/8/2014).
Pengelola SPBU Joko Praptono mengatakan ia sedikit kewalahan sejak diberlakukannya pembatasan BBM bersubsidi. "Sebenarnya antrean panjang sudah dimulai dua minggu yang lalu saat pelarangan penjualan premium di jalan tol. Nah sekarang ditambah lagi dengan pembatasan pembelian premium bersubsidi atau kitir," ungkapnya saat dikonfirmasi.
Lanjutnya, dalam sehari SPBU yang ia kelola diberi jatah sebanyak 40ribu liter premium bersubsidi. Antrean kendaraan sudah mulai terjadi sejak pagi hari bahkan hingga sore hari. Tak jarang pula antrean kendaraan terjadi pada malam hari.
"Semakin ke sini antreannya semakin panjang. Kenaikan antrean sekitar 10 sampai 15 persen," tambahnya.
Namun, hingga saat ini SPBU yang ia kelola belum pernah kehabisan premium bersubsidi. Bila terjadi kehabisan premium, ia harus mengalihkan para pengendara untuk membeli bensin jenis Pertamax. Informasi terakhir yang dihimpun, 2 SPBU di Kota Bogor yang kehabisan bensin premium.
(Fakhri Rezy)