Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rini Suwandi, Eksis di Dunia Ekonomi Sejak Zaman Soeharto

Widi Agustian , Jurnalis-Minggu, 26 Oktober 2014 |18:10 WIB
Rini Suwandi, Eksis di Dunia Ekonomi Sejak Zaman Soeharto
Rini Suwandi, Eksis di Dunia Ekonomi Sejak Zaman Soeharto (Foto: Okezone)
A
A
A

Selain itu, Rini juga mengajak karyawan menjadi bagian dari pemegang saham Astra sehingga kepentingan pemegang saham, perusahaan dan karyawan bisa selaras. Langkah lainnya adalah merestrukturisasi utang Astra Internasional yang mencapai USD1 milliar dan Rp1 trilliun. Akibat langkah-langkah itu, keuntungan Astra untuk seluruh tahun 1999 mencapai Rp800 milliar dari kerugian mencapai Rp1,976 trilliun tahun 1998.

Namun, kerja keras dan prestasi Rini itu berbenturan dengan pemegang kebijakan. Kapal yang dinahkodainya dinilai Cacuk Sudaryanto, kepala BPPN yang baru, sebagai tidak kooperatif. Ini berkait dengan rencana BPPN melepas saham Astra yang dipegang pemerintah. Rini dinilai tidak memuluskan pelepasan saham itu karena tidak suka pada investor yang dipilih BPPN.

Rini sempat berang dengan tudingan itu dan mengirim surat kepada Presiden Presiden Republik Indonesia Keempat (1999-2001) Abdurrahman Wahid. Isinya membantah apa yang diungkapkan Cacuk. Buntutnya terjadi silang pendapat soal rencana penjualan saham Astra dan penggantian dirinya.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 8 Februari 2000, dua tahun setelah ia dipilih dalam ajang yang sama, Rini harus merelakan kursi Presiden Direktur Astra Internasional kepada Theodore Permadi Rachmat. Mantan atasannya ketika dia masih menjabat sebagai Direktur Keuangan perusahaan itu.

Lepas dari Astra tidak berarti Rini bukan berarti kariernya berakhir. Tak lama setelah pemberhentian, Rini masuk ke perusahaan multimedia Agrakom. Dia kemudian juga mendirikan perusahaan automotif sepeda motor Kanzen. Namun manajemen dan produk sepeda motor Kanzen ini dinilai berbagai pihak kurang baik.

Namun, keberuntungan memang masih melekat pada diri Rini Soewandi. Presiden Megawati Sukarnoputri, mempercayainya untuk duduk di daftar kursi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Presiden Republik Indonesia Kelima (2001-2004)

Kabinet Gotong Royong, yang dilantik 9 Agustus 2001.

Berikut ini sejumlah karir yang pernah digeluti Rini Soewandi:

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement