 
                "Lalu wawancara terakhir dengan pansel, mungkin kita ada tambahan wawancara independen, kita cari yang betul-betul profesional dan mumpuni dan sebagainya, yang terakhir wawancara dengan pak Menkeu," sebut Mardiasmo di kantornya, Jakarta, semalam.
Dirinya menambahkan, pihaknya akan menggunakan jasa KPK dan PPATK layaknya seleksi menteri kabinet kerja Jokowi-JK.
"Bisa melibatkan juga antara KPK dengan PPATK, mungkin bisa dengan irjennya. Sebagai uji kelayakan publik dan rekam jejak," sebutnya.
Menurutnya, dengan diikutinya lelang jabatan ini yang secara terbuka akan mendapatkan benefit yang cukup banyak. Salah satunya uji kompetensi yang layak di pertanggung jawabkan.
"Pertama dari segi kompetensi profesionalisme, kompentensi kapasitasnya. Kedua sudah terima uji kelayakan publik tadi, rekam jejaknya termasuk irjen kalau ada saksi-saksi, termasuk kementerian (curriculum vitae) itu kita minta atasan langsungnya. Jadi kalau misalkan di BPKP ada yang masuk maka itu jika bawahan saya langsung bisa, tapi sudah saya sampaikan kalau hubungan emosional saya enggak ikut," pungkasnya.
(Fakhri Rezy)