JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat selama ini akses nelayan ke perbankan masih sangat minim. Akses perbankan hanya sekira 1,8 persen dari seluruh kredit mikro.
Oleh karena itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyambut baik rencana OJK untuk membantu nelayan mengelola akses keuangan untuk nelayan. Menurut dia, berdasarkan pengalamannya di lapangan, nelayan tidak pernah berbuat curang dalam mengambil kredit.
"Nelayan itu jarang pada ngemplang kredit," ujar dia di Gedung Loby OJK, Jakarta, Jumat (21/11/2014).

Dia menambahkan, untuk masalah pengelolaan akses keuangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mulai memberikan alat tangkap yang modern. Selain itu, pihaknya akan memberikan infrastruktur seperti mesin es yang harus ada di tiap kecamatan, dan tempat pasar ikan ukuran 5x10 meter. "Itu sudah lebih dari cukup yang penting ada," kata dia.
Sementara itu, Deputi Komisioner Bidang Manajemen Strategis OJK Lucky Fathul Hadibarata mengatakan, angka 1,8 persen dari total kredit tentunya harus ditingkatkan oleh lembaga jasa keuangan untuk rakyat. "Ini yang penting bagaimana peran lembaga jasa keuangan untuk rakyat," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)