"Diskon itu ada di kebijakan negara. Kalau Angola tidak termasuk dari anggota OPEC, dia bisa memberikan diskon. Pasalnya, Angola adalah anggota OPEC," tegasnya.
Seharusnya, sebagai tokoh publik, pernyataan Presiden dan menteri ESDM dan menteri BUMN itu mewakili jajaran di bawahnya seperti Pertamina.
Menurutnya, kepercayaan itu dimulai dari Presiden, kemudian level berikutnya adalah Menteri ESDM dan BUMN, lalu operator Pertamina. Disini terlihat perbedaan penafsiran antara jajaran menteri dengan Pertamina.
"Situasi sekarang, terjadi perbedaan antara Pertamina, Menteri BUMN dan Menteri ESDM. Siapa yang melakukan kesalahan," pungkasnya.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) hari ini menjalin kesepakatan dengan Sonangol EP, perusahaan migas nasional Angola, untuk kerjasama pengembangan bisnis hulu, hilir, dan perdagangan migas. Kerjasama kedua perusahaan ini diharapkan menjadi salah satu milestone Pertamina untuk terus mendukung ketahanan energi nasional yang kuat.
(Fakhri Rezy)