Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengalihan Subsidi BBM Fokus ke Infrastruktur, Pertanian & Nelayan

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Selasa, 09 Desember 2014 |14:23 WIB
Pengalihan Subsidi BBM Fokus ke Infrastruktur, Pertanian & Nelayan
Pengalihan Subsidi BBM Fokus ke Infrastruktur, Pertanian & Nelayan (Ilustrasi: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadi Muldjono memaparkan dana penghematan dari pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Pengalihan subsidi BBM ini, menurut laporan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, mencapai sekira Rp200 triliun. Dana penghematan ini akan difokuskan pada tiga sektor prioritas.

 

"Tiga sektor tersebut adalah infrastruktur, pertanian, dan nelayan," ucap Basuki di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Menurut Basuki, untuk infrastruktur sendiri rencananya akan dipusatkan kepada pembangunan jalan, irigasi, kereta api (KA), serta infrastruktur gas. Sementara itu, untuk nelayan akan dibangun untuk perumahan nelayan, fasilitas pelabuhan nelayan, perahu maupun kapal nelayan.

"Itu akan dialokasikan dari adanya kelebihan dari itu," ungkapnya.

Lanjut Basuki mengungkapkan, pembangunan infrastruktur gas tidak hanya dalam lingkup transmisi saja. Namun juga akan diperhitungkan pengadaan konverter kit untuk angkutan umum hingga mobil pribadi yang saat ini cukup molor.

Di sisi lain, Basuki berharap anggaran yang disediakan untuk infrastruktur bisa mencapai sekira 70 persen dari total Hasil penghematan tersebut.

"Kalau bisa (70 persen), tapi kan hanya boleh tiga itu. Enggak boleh keluar dari tiga itu. Infrastruktur itu KA, jalan, irigasi, kereta api, dan gas. Pertanian dan nelayan," jelasnya.

Kendati demikian, Basuki mengaku, asumsi penghematan sekira Rp200 triliun belum fix angkanya. Untuk itu, para Menteri terkait diberikan tenggat satu minggu untuk membahas hal ini.

"Menteri Susi berapa persen, kemarin langsung saya rapatkan mudah-mudahan besok langsung keluar angka resminya dari PU. Jadi sekarang lagi dipikir dulu masing-masing. KKP berapa, pertanian berapa, PUpera berapa," pungkasnya.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement