"Nanti yang ada mereka akan mengambil secara keseluruhan. Gas saat ini menjadi komoditas yang cukup besar dalam penerimaan APBN kita. Jangan sampai nanti asing yang menguasai," tambahnya.
Dia menyarankan, sebaiknya Pertamina dan PGN melakukan kerjasama satu sama lain dalam pengelolaan Migas di Indonesia. Bukan justru merugikan antar perusahaan sesama pelat merah.
"Pemerintah juga harus berpikir seperti itu. Seharusnya tetap ada unit bisnis gas di Pertamina. Jangan di hapuskan. Atau di buat badan baru yang berfungsi dalam mengurusi tata kelola gas kita. Yang berisi dari instansi terkait," ujar dia.
Akan tetapi, hal tersebut perlu dikaji kembali, namun persaingan usaha kedua BUMN ini dipastikan sehat. "karena persaingan yang sehat bisa saling memajukan satu sama lain dan masyarakat bisa mendapatkan keuntungan dari persaingan ini," tutupnya.
(Rizkie Fauzian)