JAKARTA - Kebijakan penghapusan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 88 (premium) akan berdampak pada terjadinya deflasi di komponen BBM dalam rincian inflasi.
Bank Indonesia (BI) menilai hal ini akan menjadi salah satu dampak langsung dari keputusan pemerintah yang menetapkan skema baru pada BBM.
"Dampak langsungnya di Januari dengan kebijakan ini akan terjadi deflasi pada komponen BBM," ungkap Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Rabu (31/12/2014).
Selain itu turunnya harga BBM jenis premium dari sebelumnya Rp8.500 menjadi Rp7.600 memberikan kemungkinan penurunan tarif angkutan dan bahan kebutuhan.
"Kita akan hitung dan sampaikan, berapa dampak penurunannya, akan dilihat dari tiga hal, pertama dari penurunan harga BBM itu, kedua dari dampak tarif angkutan kemungkinan bisa turun, ketiga dampak ke barang kebutuhan ini yang perlu dikalkulasi, tapi yang jelas akan memudahkan pengendalian inflasi ke depan," tukasnya.
(Fakhri Rezy)