Namun, Menteri Susi tetap bersikukuh menyatakan bahwa alat tangkap jenis tersebut tidak ramah lingkungan.
Menteri Susi mengungkapkan, berdasarkan laporan di Pesisir Utara Jawa, banyak pelabuhan ikan di sana yang lumpuh karena masih banyak kapal bergross ton tinggi yang masih mengambil ikan di Laut Jawa dengan menggunakan alat penangkap jenis ini. Selain mereka juga melakukan bongkar muat di tengah laut, penggunaan cantrang juga disinyalir menyumbang penyusutan produksi perikanan.
Dampaknya, nelayan tradisional terpaksa mencari ikan di lokasi yang lebih jauh lagi. Bahkan, menurut dia, membuat ekspor Indonesia menurun.
"Trawl cantrang atau hela (juga) tidak ramah lingkungan," jelas Menteri Susi belum lama ini.
(Meutia Febrina Anugrah)