Sudirman menjelaskan, ConocoPhillips memang partner penting Indonesia. Hal ini ini dilihat dari sumbangan produksi gasnya mencapai 20 persen terhadap produksi nasional.
"ConocoPhillips adalah salah satu significant contributor untuk produksi nasional. Gasnya itu 20 persen datang dari ConocoPhillips, kemudian minyak mungkin 5-10 persen, kemudian elpiji menyumbang 24 persen dari kebutuhan nasional," paparnya.
Di sisi lain, produksi gas yang masih diekspor keluar negeri, nantinya lanjut Sudirman mengungkapkan, akan mulai ditambah alokasi gasnya untuk domestik. Hal itupun sudah menjadi komitmen ConocoPhillips.
"Tetapi prinsip-prinsip bahwa misalnya Domestic Market Obligation (DMO) gas mesti dijaga itu disampaikan. Saya melaporkan itu meskipun sebagian besar masih diekspor untuk tujuan international market, tetapi alokasi domestik sudah menjadi komitmen dan itu akan kita laksanakan dengan baik," tukasnya.
(Rizkie Fauzian)