AMBON - Kepala Stasiun Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tual Mukhtar A.Pi menyatakan, evakuasi terhadap 319 ABK asal Myanmar, Laos dan Kamboja dari Benjina, Kepulauan Aru didasari pertimbangan keselamatan jiwa mereka.
"Jiwa mereka terancam oleh raja-raja kecil atau tekong di atas kapal yang banyak berasal dari Thailand," katanya, Senin (6/4/2015).
Menurut dia, para ABK asal tiga negara ASEAN itu meminta untuk dipulangkan karena tidak adanya aparat pengawasan dan keamanan yang dapat menjamin keselamatan mereka. Ratusan ABK asal Myanmar, Laos dan Kamboja itu dipekerjakan oleh tekong-tekong di atas kapal milik PT. Pusaka Benjina Resources yang bermarkas di Pulau Benjina, Kebupaten Kepulauan Aru, Maluku. Mukhtar juga menyatakan delegasi negara Myanmar akan datang ke Tual pada esok hari, Selasa (7/4/2015), untuk berkoordinasi bagi pemulangan para ABK asal negara mereka itu.
Sebanyak 319 ABK asing, 253 di antaranya warga negara Myanmar, kini ditampung di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kota Tual, setelah dievakuasi dari Benjina pada Jumat lalu.