Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Tenaga Kerja, Benny Sutrisno, mengatakan peningkatan ekspor ini bertujuan untuk terus memperbaiki neraca perdagangan RI dan mengurangi impor, walaupun selama tiga bulan pertama neraca perdagangan selalu surplus.
"Tentu sebelum meningkat ada hal-hal yang mesti dibenahi dulu. Kalau itu dibenahi ekspornya pasti meningkat," kata Benny di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Menurut Benny, yang harus dibenahi untuk meningkatkan ekspor sangat banyak, seperti peraturan pemerintah yang mengatur masalah ketenagakerjaan, fiskal, logistik, perbankan hingga akses pasar. Selain itu, para eksportir pun meminta kemudahan insentif yang akan diberikan kepada pemerintah untuk meningkatkan kinerja ekspor.
"Misalnya restitusi PPn dipercepat. Kan kontradiktif sekali dengan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). KITE itu kita impor tapi difasilitasi untuk ekspor dan diminta membayar PPNBP terlebih dulu," tutur dia.
"Kan ngapain, lebih suka impor dong daripada beli barang domestik yang dikenakan PPn lalu restitusi satu tahun. Itu kebijakan sudah lama," tambahnya.
Eksportir lainnya adalah Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII) Prijono Sugiarto mengungkapkan, pertemuan tersebut memberikan beberapa usulan yang positif untuk meningkatkan kinerja ekspor.
"Jadi ada beberapa simplifikasi dari beberapa peraturan-peraturan sehingga akhirnya, Indonesia menjadi suatu negara yang sangat kompetitif. itu tujuan dari pertemuan ini. Yang dilakukan adalah sementara ini, ditampung. Nanti akan dibuatkan suatu tindakan-tindakan yang harapan kami akan menuangkan Indonesia menjadi kompetitif," tukasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)