"Kalau orang kaya yang sedikit ikut menghantam dan merepotkan Pertamina kan kasihan. Biarkan itu hadir produk kompetitif," tambahnya.
Lanjut Sudirman, mengenai harga yang lebih tinggi Rp200 dibandingkan BBM jenis sama yang dijual SPBU asing, misalnya Shell yang sebesar Rp9.100 per liter, menandakan pasar Pertamax di Indonesia sudah ada dan sudah bersaing secara kompetitif.
"Pertamax juga 5 persen dari konsumsi. Kadang orang mendramatisir seolah oleh BBM naik tinggi. Padahal hanya 5 persen masyarakat yang beli pertamax. Dan mereka rata rata mobilnya tiga sampai empat. Mobil satu juga ada sih yang mau ambil jatah subsidi," tutupnya.
(Widi Agustian)