"Konsumsi barang meningkat karena barang impor murah kan, artinya pemerintah menginginkan untuk impor," tuturnya.
Mestinya, menurut Enny, pemerintah memberikan intensif kepada produsen bukan kepada kelompok konsumen tertentu."Impor barang akan semakin besar, produsen lokal akan tertekan. Ditambah lagi kondisi perekonomian seperti ini. Persaingan akan semakin sulit,"ucapnya.
Ha itu juga, lanjutnya, akan meningkatkan defisit neraca perdagangan yang berarti fluktuasi nilai tukar akan semakin meningkat.
"Jadi jika hanya ingin meningkatkan konsumsi masyarakat dengan penghapusan pajak terhadap barang mewah, sebaiknya jangan dilakukan," tuturnya.
(Fakhri Rezy)