"Presiden juga menjelaskan bagaimana stabilitas harga kebutuhan pokok lalu juga daya beli masyarakat, juga penyerapan anggaran yang terus digenjot lalu pembangunan infrastruktur dan capital inflow," sebut Teten.
Teten menambahkan, Jokowi juga sedang melobi ke beberapa negara untuk mendatangkan dolar AS masuk ke Indonesia dan juga substitusi barang-barang impor dengan produk lokal.
"Seperti sekarang, ekonomi Indonesia di tengah dolar kurang karena ekspor mengecil karena komoditas primer turun perlambatan ekonomi dunia juga turun sehingga kita kesulitan dapat dolar, sehingga jalan tercepat adalah melakukan capital inflow," kata Teten.
Lanjut Teten mengungkapkan, kedepannya pemerintah akan memperkuat industrialisasi untuk mengkapitalisasi industri yang sudah tumbuh sejak 1980an seperti manufaktur di Jawa dan luar Jawa seperti pengolahan makanan.
(Rizkie Fauzian)