Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peritel Sebut Kondisinya Memburuk di Semester I-2015

Raisa Adila , Jurnalis-Senin, 14 September 2015 |16:24 WIB
Peritel Sebut Kondisinya Memburuk di Semester I-2015
Ilustrasi: (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA – Perlambatan perekonomian di Indonesia memang membuat banyak pihak terkena dampak negatif, termasuk pengusaha ritel. Bahkan, akibat perlambatan ekonomi, pertumbuhan industri ritel tergerus hingga 15 persen.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mande menjelaskan, pertumbuhan industri ritel secara rata-rata sebesar tiga hingga empat kali dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan pertumbuhan perekonomian yang diprediksi hanya 5 persen, maka sektor ritel dinilai akan tumbuh delapan hingga 10 persen di 2015.

"Tahun ini kita coba revisi, 8 persen pun sudah baik. Tapi dibanding tahun lalu bisa 13 persen hingga 14 persen," kata Roy saat ditemui di Gedung BPS, Jakarta, Senin (14/9/2015).

Sejauh ini, lanjut dia, pada kuartal I-2015 sektor ritel terpuruk karena pertumbuhan ekonomi juga melambat sebesar 4,7 persen. Namun pada kuartal II, pihaknya terbantu dengan Lebaran yang membuat para konsumen membelanjakan uang tunjangan hari raya (THR) yang diperolehnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement