JAKARTA – Besarnya nilai investasi untuk mengelola Blok Masela mengundang pertanyaan. Pasalnya, investasi sejenis di Australia nilainya jauh lebih rendah.
Wakil Ketua komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Satya W Yudha mempertanyakan angka investasi dan pendapatan negara yang akan didapat mengenai pengembangan Lapangan Abadi, Blok Masela di Laut Arafuru, Maluku.
Tercatat, pembangunan kilang di Blok Masela dengan sistem LNG terapung (floating LNG) menelan investasi USD14,8 miliar, sedangkan membangun kilang di darat/pipanisasi (onshore) mencapai USD19,3 miliar.
"Angka USD14,8 miliar dan USD19,3 miliar itu intinya. Kita harus lihat project sebesar Masela ini. Apa benchmark-nya, kita harus bisa sajikan data dengan benar," ucap Satya dalam acara Polemik Sindo Trijaya dengan topik "Kegaduhan Blok Masela", Jakarta, Sabtu (2/1/2016)