Dia bercita-cita menjadi Arsitek dan di tahun 1948 meneruskan pendidikan ke Universitas Indonesia di Bandung. Namun, universitas tersebut tidak menyediakan jurusan yang diinginkan sehingga dia memilih masuk jurusan bangunan Fakultas Teknik Sipil.
Noe’man sempat meninggalkan bangku kuliah untuk bergabung dengan CPM (Corps Polisi Militer) pada masa penyerahan kekuasaan dari Belanda terhadap TNI. Saat itu ia masuk dengan pangkat Letnan Dua dan menekuni karir militer hingga tahun 1953.
Dia akhirnya mengundurkan diri ketika mengetahui bahwa Universitas Indonesia membuka jurusan arsitektur.
Noe’man mendapat kesempatan untuk melanjutkan S2 di Kentucky, Amerika Serikat, namun kesempatan itu ditolaknya. Ia memilih mengembangkan bidang arsitektur di negaranya sendiri dengan mengajar sebagai dosen di ITB dan membuka Biro Arsitektur Achman Noe’man (Birano).