Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Produk Industri Kreatif Sabun Belerang Diminati Hingga Warga Asing

Andres Afandi , Jurnalis-Kamis, 18 Februari 2016 |18:26 WIB
Produk Industri Kreatif Sabun Belerang Diminati Hingga Warga Asing
Ilustrasi Sabun. (Foto: Okezone/Afriani)
A
A
A

LAMPUNG - Kabupaten Lampung Selatan merupakan daerah yang kaya akan potensi sumber daya alam. Salah satunya kekayaan alam berupa sumber air panas yang berada di kawasan cagar alam Gunung Rajabasa, Desa Kecapi, Kecamatan Kalianda.

Sumber air panas dimanfaatkan warga sekitar untuk menambah penghasilan dengan usaha industri kreatif pembuatan sabun belerang yang dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit kulit seperti panu, kadas, kurap, gatal-gatal dan sebagainya.

Usaha pembuatan sabun belerang di sumber air panas Simpur ini sudah dilakoni warga sekitar secara turun-temurun. Seiring perkembangan dan permintaan konsumen yang kian meningkat akhirnya usaha ini terus bertahan hingga sekarang.

Menurut Busroni, perajin sabun belerang yang telah menekuni usaha mengumpulkan serbuk belerang selama belasan tahun, mengaku terbantu dengan adanya sumber air panas yang ada di desanya. “Terbantu karena bisa membuka peluang kerja dan membantu mencukupi kebutuhan rumah tangga,” ujar Busroni.

Untuk mendapatkan bubuk belerang dari sumber air panas warga harus rela menginap sampai berhari-hari di lokasi sumber air panas untuk menjaga dan mengontrol bilah-bilah bambu agar tidak terbawa arus. Produk usaha rumahan warga dijual Rp5.000-Rp10.000 yang tersedia berbagai ukuran, mulai kemasan plastik sampai botol minuman air mineral.

Proses pembuatan sabun belerang diawali dengan pemasangan bilah bambu sebagai tempat penampungan uap air panas sampai menjadi lumpur. Belerang basah yang diambil dari bilah-bilah bambu dikumpulkan dalam suatu karung sebelum masuk proses pengeringan untuk menjadi bubuk.

Proses pengumpulan lumpur membutuhkan fisik yang prima karena warga harus selalu berada di atas aliran uap air panas yang suhunya bisa mencapai 45-57 derajat celcius. Sementara proses pengeringan lumpur dengan cara menjemur selama lima hari sampai tujuh hari untuk memperoleh kualitas yang bagus.

“Belerang yang sudah dikeringkan kemudian dicetak di dalam plastik dan sebagian menggunakan bekas botol atau gelas bekas air mineral dengan kemasan isi 150 gram,” ujar Amin, salah satu perajin sabun belerang.

Untuk pemasaran sabun belerang biasanya pengunjung yang sengaja datang membeli bubuk belerang kering untuk dibawa pulang. Namun ada juga pengunjung yang langsung mandi di sumber air panas. Bahkan beberapa warga asing asal Amerika Serikat dan Banglades pernah datang ke sumber air panas Kecapi ini untuk sengaja membeli bubuk belerang.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement