"Pengawasan dari pihak direksi masih sangat kurang. Terlalu banyak acara-acara seremonial yang dilakukan. Padahal seharusnya pengawasan itu lah yang ditingkatkan, sehingga pekerjaan bisa berjalan dengan baik," tutur Ahok.
Sementara itu, dia memperkirakan ada kemungkinan pengoperasian transportasi masal tersebut mundur dari jadwal yang telah ditentukan, yakni baru bisa dioperasikan pada 2019.
"Sebetulnya, proses pembangunan masih berjalan. Hanya saja, masih ada kendala yang harus dihadapi, yaitu soal pembebasan lahan. Kami targetkan pembangunan selesai 2018, tapi mungkin operasionalnya baru mulai 2019," ungkap Ahok.
Dia menambahkan pembebasan lahan tersebut sangat dibutuhkan untuk pembangunan MRT jenis layang (elevated) di kawasan Jalan Raya Fatmawati, Jakarta Selatan.(rai)
(Rani Hardjanti)