Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Manisnya Dividen Saham

Koran SINDO , Jurnalis-Minggu, 03 April 2016 |14:42 WIB
Manisnya Dividen Saham
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

Informasi meliputi tanggal pembayaran dividen, dan cum dividend date atau hari terakhir seorang pembeli saham masih berhak menerima dividen. Jika ia membeli saham sehari kerja setelah cum date , yaitu ex dividend date, ia tidak berhak atas dividen yang dibagikan tersebut. Apakah investor suka dividen? Bagi sebagian besar pelaku pasar saham, dividen tidak terlalu penting.

Maklum mereka kebanyakan adalah trader saham yang memanfaatkan fluktuasi harga saham secara jangka pendek. Istilahnya, investor ”Jigobur” alias untung jigo (25 rupiah) langsung kabur. Na m u n , bagaimana jika seorang investor membeli saham, lalu disimpan untuk diwariskan turun temurun? Bagaimana dengan seorang pensiunan yang menyandarkan hidupnya pada investasi sahamnya? Pada kondisi ini dividen menjadi penting karena imbal hasil sang investor hanya dari pembagian dividen tunai perusahaan.

Bagi investor yang senang manisnya madudividen, merekabisa berburu s a h a m yang memberikan dividend yield tinggi. Strategi income investing bisa diterapkan. Biasanya saham-saham publikyangroyalmembagikandividen adalah saham yang pemegang saham mayoritasnya adalah pemerintah(sahampelatmerah). Sayangnya tidak semua perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) rajin bagi dividen.

Pada periode 1991- 2006 diketahui hanya 60 persen dari korporasi pencetak laba bersih memilih membayar dividen dengan rata-rata dividend payout ratio (DPR) sebesar 25 persen. Sebagian perusahaan memilih untuk menginvestasikan kembali laba perusahaan. Misalnya, PT Hero Supermarket Tbk yang pernah selama 13 tahun tidak bagi dividen meskipun mencetak laba.

Bagaimana sebaiknya investor memandang dividen? Menurut investor legendaris Warren Buffett, kestabilan dividen dan laba bersih merupakan indikator bahwa korporasi dikelola secara baik dan memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage). Logikanya, pada saat kondisi bisnis sedang tidak bagus pun perusahaan tersebut masih mampu membagikan dividen.

Investor memang sebaiknya menghindari perusahaan yang jarang membagikan dividen karena profitabilitasnya pas-pasan. Namun perlu dicatat, tidak semua perusahaan yang pelit membagikan dividen adalah buruk. Untuk perusahaan yang memiliki tata kelola baik dengan prospek pertumbuhan laba yang cerah, pelit bagi dividen justru baik bagi investor.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement