JAKARTA - Emiten transportasi PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) mengalami kerugian sebesar Rp1,65 miliar per Desember 2015 dibandingkan laba pada periode sama tahun sebelumnya yang Rp1,96 miliar. Meski, pendapatan usaha perseroan meningkat menjadi Rp163,03 miliar dari pendapatan usaha tahun sebelumnya yang Rp141,97 miliar.
Beban pendapatan naik tajam jadi Rp122,51 miliar dari beban pendapatan tahun sebelumnya yang Rp93,12 miliar dan laba bruto turun menjadi Rp40,51 miliar dari laba bruto tahun sebelumnya yang Rp48,85 miliar.
Total beban lain-lain turun jadi Rp42,68 miliar dari total beban tahun sebelumnya yang Rp46,68 miliar. Rugi sebelum pajak diderita Rp2,17 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya Rp2,16 miliar.
Sementara, jumlah aset per Desember 2015 menjadi Rp336,42 miliar turun dari jumlah aset per Desember 2014 yang Rp358,84 miliar. Tahun ini, guna memenuhi target pertumbuhan bisnis lebih baik lagi dibandingkan tahun lalu, perseroan terus menambah armada baru dan juga memperluas jaringan rute baru.
Disebutkan, salah satu rute yang diincar perseroan adalah rute dari Tangerang Selatan (Tangsel), Banten menuju ke bandar udara (bandara) Soekarno-Hatta di Cengkareng Banten. Nantinya, perseroan hanya ingin menjadi penyedia bus feeder. Sayangnya, pihak manajemen Eka Sari Lorena belum bisa berbicara banyak. Pasalnya, mereka masih dalam tahap negosiasi dengan pemerintah kota (pemkot) Tangsel.