JAKARTA – Sektor bisnis minyak dan gas pada kuartal ini menurun akibat harga minyak dunia yang terjun bebas. Hal ini tentu membuat sejumlah kalangan was-was pasar apartemen sewa, yang umumnya dihuni ekspatriat, akan terkena imbasnya.
Kendati demikian, ternyata berakhirnya kontrak sewa penghuni lama tidak terlalu memengaruhi tingkat hunian rata-rata apartemen sewa Jakarta pada awal kuartal 2016. Demikian hasil riset konsultan properti Cushman & Wakefield.
Sub-sektor apartemen servis mampu mempertahankan tingkat hunian rata-rata di 70,0 persen pada kuartal ini. Angka tersebut sedikit menurun 0,4 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Sebaliknya, sub-sektor apartemen khusus sewa mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,6 persen pada kuartal ini. Pasalnya, apartemen khusus sewa tetap menjadi pilihan akomodasi yang menarik bagi ekspatriat selama tinggal di Indonesia.
Selama kuartal pertama 2016, Cushman & Wakefield tidak mengidentifikasi adanya pasokan apartemen khusus sewa dan apartemen servis baru di Jakarta. Kendati demikian, terdapat satu proyek apartemen servis baru di Cikarang yang mulai operasi pada kuartal ini.
Beroperasi mulai Maret 2016, GTV Serviced Apartment memberikan kontribusi 180 unit pada total pasokan Apartemen Servis di luar Jakarta menjadi 1.111 unit. Dibanding tahun lalu, jumlah pasokan tersebut mengalami peningkatan signifikan sebesar 32,6 persen. Hal ini menunjukkan pesatnya perkembangan sektor akomodasi sewa di Bekasi dan Cikarang.
Sewa dalam Rupiah Turun