JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah menyiapkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di antaranya adalah kebijakan tax amnesty, reformulasi kebijakan moneter Bank Indonesia (BI), hingga membuka beberapa sektor usaha untuk investor asing.
Tak hanya itu, pemerintah juga tengah membangun infrastruktur untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan nilai investasi di Indonesia melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
Beberapa kebijakan ini pun diyakini akan memberikan sentimen terhadap pasar di Indonesia. Berikut delapan sentimen domestik yang akan mempengaruhi perekonomian Indonesia hari ini seperti dikutip riset IDX Channel, Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Hal ini terlihat dari mulai stabilnya nilai tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun 2016. Apabila melihat beberapa data perekonomian pada Rabu, 27 April, nilai tukar Rupiah ditutup menguat tipis 7 poin atau 0,02 persen ke Rp13.202 per dolar AS Rabu 27 April 2016. Penguatan Rupiah ini telah terjadi sejak awal tahun 2016.
Bahkan, BI mencatat volatilitas nilai tukar Rupiah dalam dua bulan terakhir hanya mencapai 5,6 persen. Tingkat fluktuasi Rupiah ini masih jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan rata-rata fluktuasi Rupiah antara 10 hingga 11 persen.
“Volatilitas di Maret-April sangat rendah sebenarnya, volatilitas kurs itu sekitar 5,6 persen. Dibanding sebelumnya rata-rata 10-11 persen," kata Direktur Eksekutif bidang Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung, Selasa, 26 April.
Pada sektor saham, IHSG juga tercatat melaju stabil sejak awal tahun 2016. Bahkan, IHSG ditutup menguat pada perdagangan Rabu 27 April 2016 sebesar 0,66 persen atau 31,56 poin ke posisi 4.845,66. Sepanjang hari, IHSG ditransaksikan di sekitar 4.803,21-4.845.66.
Nilai bersih penarikan dana investor asing dari Bursa Efek Indonesia kemarin mencapai Rp365,89 miliar. Penguatan IHSG ini pun diperkirtakan akan terus terjadi seiring derasnya dana asing yang masuk ke Indonesia akibat proyek infrastruktur yang dibangun.
Adapun tiga saham yang memimpin penguatan adalah PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) naik sebesar 31,53 persen, PT Mitrabahtera Segara Sejati TBK (MBSS) naik sebesar 25 persen, serta PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) menguat sebesar 24,48 persen.
Perusahaan yang memanfaatkan pasar modal untuk menambah belanja modal atau membiayai aksi bisnis lain pun semakin meningkat. Otoritas Jasa Keuangan mencatat sejumlah perusahaan sedang melakukan proses untuk penerbitan saham baru (right issue) dan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi. Total nilai transaksi mencapai Rp50 triliun.