Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Siasati Sepi, Perajin Biola di Kudus Buat Barang Kualitas KW1

Koran SINDO , Jurnalis-Jum'at, 29 April 2016 |14:11 WIB
Siasati Sepi, Perajin Biola di Kudus Buat Barang Kualitas KW1
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

KUDUS - Sepinya pasar biola memaksa perajin biola asal Kudus memutar cara agar tetap bertahan di tengah kesulitan.

Seperti dilakukan Ngatmin, pemilik galeri MADANI warga RT 04/RW03, Desa Japan, Kecamatan Dawe.

Dia mengaku menyiasati sepinya pasar biola dengan membuat biola kualitas biasa (KW1) dengan harga lebih murah namun kualitas terjaga.

Pencipta biola bambu yang terinspirasi dengan seruling itu mampu mengatasi permasalahan utama, yakni pemasaran di masa sepi dengan membuat biola yang biasanya dari bambu dengan kayu yang lebih murah namun kualitasnya tidak diabaikan.

“Ternyata mampu mendongkrak pasar dan banyak permintaan dari dalam negeri. Meski KW1 namun masih ada garansinya. Sehingga banyak dari pejabat negeri initetapminat membeli biola produksi kami,” kata Ngatmin.

Ngatmin menilai pemasaran biola memang butuh konsentrasi. Mengingat biola tidak sama dengan batik maupun produk khaslainnya. Sehingga selain apa yang dilakukannya agar tetap menembus pasar kreasi tetap dilakukannya seperti penambahan patung pada pucuk biola.

Produk biola yang sempat dikagumi Gubernur Jatim Sukarwo (Pak De Karwo) tersebut dengan versi KW1 bisa didapat dari harga Rp1 jutaan. Sehingga yang menjadi perhatiannya saat ini terus belajar tentang teknik pemasaran.

“Selain itu, kalau memang sepi betul. Kami bahkan melayani servis pada toko-toko biola di kota-kota besar di Indonesia. Dan yang seringd atang dari toko-toko di Semarang. Biasanya cuma menyetel ulang sehingga nada biola sesuai standar,” tandasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement