Sementara itu General Manager Pertamina Marketing Operation Region V Jatim Ageng Giriyono mengatakan bisnis aspal di Indonesia sangat penuh tantangan.
Meski demikian, kata Ageng, Pertamina masih menjadi pemimpin pasar, sehingga menjadi kebanggaan tersendiri karena fungsi aspal dapat membantu membuka akses ekonomi bagi bangsa Indonesia.
Ageng mengatakan Pertamina di region V yang meliputi Jawa Tengah, Bali, NTB, NTT Sulawesi, Maluku dan Papua mampu menguasai 56 persen pasar aspal.
Sementara secara nasional, kebutuhan aspal mencapai sekitar 1,2 juta hingga 1,4 juta ton per tahun, dan Pertamina mampu memenuhi 45 hingga 50 persen.
"Sisa kekurangan untuk memenuhi kebutuhan nasional kita lakukan impor, meski demikian kita masih sanggup untuk ekspor. Dan kita harapkan eskpor ini bukan yang pertama dan terakhir, namun bisa berlanjut," katanya.
(Martin Bagya Kertiyasa)