JAKARTA - Minimnya gaji sebagai guru Sekolah Luar Biasa (SLB) tak menyurutkan semangat Adi Setiawan. Pemuda asal Desa Balongbesuk, Jombang, Jawa Timur ini mempunyai inovasi untuk melanjutkan kebutuhan hidupnya.
Adi yang prihatin dengan harga telur burung puyuh yang sering jatuh, dia pun mencoba berinovasi dengan mengolah telur burung puyuh menjadi telor asin. Meski awalnya hanya sekedar coba-coba, namun setelah dipasarkan telor asin dari burung puyuh ini ternyata laris manis di pasaran.
Dibandingkan dengan telur burung puyuh biasa, harga telor asin dari burung puyuh ini lebih mahal empat kali lipatnya. Jika dijual biasa harga telur burung puyuh hanya Rp250 per butir, namun jika dijual dalam bentuk telor asin harganya bisa meningkat empat kali lipat menjadi Rp1.000 per butir.
Dalam sehari, menurut adi, tak kurang dari 400 butir telur asinnya yang laku terjual, sehingga ia mampu mengantongi keuntungan rata-rata Rp9 hingga 10 juta per bulan.
Setiap hari, ratusan telor asin burung puyuh laku terjual. Sebab selain harganya yang sangat terjangkau, rasa telur asin dari burung puyuh ini tenryata juga sangat lezat, bahkan mungkin lebih lezat dibandingkan telur asin dari telur bebek.