Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Industri Digital Lokal Sulit Tumbuh Jika Google Cs Bebas Pajak

Feby Novalius , Jurnalis-Senin, 30 Mei 2016 |05:21 WIB
   Industri Digital Lokal Sulit Tumbuh Jika Google Cs Bebas Pajak
Ilustrasi Google. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Founder Kaskus Andrew Darwis mengaku iri dengan tidak dikenakannya pajak para industri digital ekonomi seperti Google, Youtube, Facebook, dan Twiiter. Sebagai pelaku industri digital lokal, ketidakadilan ini malah menghambat pertumbuhan industri digital lokal di Indonesia.

"Kaya Google, FB, enggak bayar pajak tapi gede di Indonesia, sedangkan kita pemain lokal, belum gede saja sudah dipajakin. Kalau bisa mereka juga dipajakin. Kalau enggak kita susah buat growing,"ujar Andrew kepada Okezone.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hingga kini masih belum bisa menggarap potensi pajak dari industri digital ekonomi berbasis internet seperti Google, Youtube, Facebook, dan Twiiter. Untuk itu, Indonesia harus menerapkan perubahan pada aturan perpajakan, agar bisa memperoleh pajak dari iklan di media online.

Andrew menambahkan, bagi pelaku lokal tidak dikenakannya pajak Google Cs membuat industri digital lokal menjadi tidak kompetitif.

"Lokal sudah capek-capek berdarah-darah, kemudian mereka (Google Cs) yang duitnya banyak banget kemudian tidak dipajakin. Ini tidak adil," tegasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement