Yuni meyebutkan pemanfaatan RMB sebagai mata uang dalam perdagangan, terutama dalam perdagangan dengan China merupakan salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS, terlebih dengan tren volume perdagangan Indonesia-China yang cenderung meningkat.
"Langkah penggunaan mata uang RMB untuk transaksi ini merupakan langkah strategis jangka panjang. Sejumlah negara yang menggunakan transaksi dengan RMB seperti India juga memberikan trend positif," katanya.
Meski demikian, kata dia berdasarkan pemetaan BI, pemanfaatan RMB masih terkendala oleh sejumlah hal antara lain kurangnya pemahaman mengenai potensi maupun teknis penggunaan RMB dalam perdagangan dengan China.
Selain itu adanya persyaratan dari mitra dagang China terkait referensi valuta, pembatasan transaksi dan asuransi yang mahal serta belum tersedianya produk dan instrumen transaksi RMB di perbankan domestik serta persyaratan administrasi RMB yang cukup memberatkan.
"Bank Indonesia melakukan edukasi dan sosialisasi , tujuannya memperluas informasi mengenai potensi penggunaan RMB," katanya.