Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemerintah Akan Uji Coba E-Voucher Sebulan Lagi

Hendra Kusuma , Jurnalis-Selasa, 19 Juli 2016 |20:13 WIB
Pemerintah Akan Uji Coba <i>E-Voucher</i> Sebulan Lagi
Ilustrasi : Okezone
A
A
A

JAKARTA - Tim Nasional Percepatan Pengentasan Kemiskinan (TNP2K) siap melakukan uji coba sistem e-voucher atau kupon pangan sebagai pengganti program raskin yang selama ini diterima masyarakat tidak mampu.

Kepala TNP2K Bambang Widanto mengatakan, uji coba akan diterapkan di beberapa kabupaten, kota, hingga desa kelurahan. Seperti Kota Medan, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Pusat, Kabupaten Bogor, kota Surakarta, Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Makassar, dari sisi kelurahan desa ada sekitar 20 kelurahan desa.

"Presiden memberikan arahan bahwa dalam jangka menengah panjang akan diubah menggunakan mekanisme e-voucher, artinya bisa ditukarkan beras sesuai dengan kualitas yang diinginkan tapi juga bisa bahkan bahan pangan di luar beras, jadi bisa telur, gula dan sebagainya," kata Bambang di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Pengubahan tersebut, kata Bambang, lebih kepada tujuan pemerintah dalam menyalurkan subsidi atau bantuan yang hanya mengacu pada satu rekening.

 [Baca juga: Gunakan Voucher Pangan, Jokowi Pede Berantas Kemiskinan Nasional]

"Jadi nanti kalau ada subsidi listrik, bantuan sosial lainnya, seperti bansos miskin masuk dalam satu account, seperti bantuan suamiskin karena sifatnya tunai bisa ambil tunai, tapi kalau bantuan yang pangan, karena dia voucher dia harus diambil bahan pangan," tambahnya.

Bambang menyebutkan Presiden Jokowi menargetkan implementasi e-voucher dapat dilakukan pada awal 2017. Oleh karena itu, uji coba sistem dilakukan mulai dari Agustus hingga akhir 2016.

Adapun, pengubahan sistem pemberian raskin ini lebih dikarenakan beberapa masalah, seperti jumlah yang didapat tidak sesuai dengan yang ditetapkan. Masyarakat, sejatinya mendapat kuota 15 kilogram (kg) beras setiap bulannya. Kenyataan di lapangan satu keluarga hanya dapat enam sampai tujuh kg lantaran kuota yang tersedia dibagi secara rata.

Sasaran yang akan diberikan, kata Bambang berjumlah 15,5 juta rumah tangga, untuk proses uji coba ini hanya berjumlah 5.000 rumah tangga. Tantangan selanjutnya, sambung Bambang, penyediaan outlet untuk masyarakat pada saat pengambilan raskin.

"Arahan presiden adalah warung rakyat, artinya memang warung-warung kecil, yang tapi secara umum semua penyedia beras dan makanan bisa jadi penyedia outlet," tukasnya.

(Raisa Adila)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement