Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jika Turun Terlalu dalam, Saham BEKS Disuspensi Lagi

Danang Sugianto , Jurnalis-Jum'at, 12 Agustus 2016 |15:27 WIB
   Jika Turun Terlalu dalam, Saham BEKS Disuspensi Lagi
Ilustrasi pasar modal. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin telah menghentikan sementara perdagangan saham PT Bank Pundi Tbk (BEKS) karena melonjak secara tidak wajar. Saham BEKS pun telah dibuka kembali pada perdagangan hari ini.

Direktur Pengawasan dan Kepatuhan BEI Hamdi Hasyarbaini mengatakan, suspensi terhadap saham BEKS hanya untuk cooling down. Pihaknya belum memanggil pihak manajemen perseroan untuk memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

"Enggak, kita enggak minta penjelasan. Itu cuma untuk cooling down saja," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (12/8/2016).

Sekadar informasi, pada perdagangan Senin 8 Agustus, saham BEKS melonjak 71,79 persen menjadi Rp67 per saham. Padahal pada akhir pekan sebelumnya saham BEKS berada di posisi Rp108 per saham.

(Baca Juga: Suspensi Dicabut, Saham BEKS Terjun Bebas)

Ternyata hal disebabkan aksi perseroan melakukan penawaran umum terbatas (right issue) pada harga Rp18,35 per saham. Sehingga harga teoritis BEKS dimulai pada level Rp39 per saham.

Menurut Hamdi lonjakan saham tersebut masih terbilang wajar. Meskipun aksi korporasi yang dilakukan perseroan hanya melakukan right issue. "Wajar saja, karena kan harganya beda, antara harga yang belum right issue dan yang sudah," imbuhnya.

Kendati begitu, Hamdi menegaskan pihaknya akan memanggil pihak perseroan untuk memberikan keterangan jika pergerakan saham BEKS kembali tidak wajar. Saat ini saham BEKS hingga jeda siang tadi tercatat turun 9,92 persen atau 12 poin ke level Rp109.

"Kalau sekarang belum, tapi kalau harganya naik terus nanti akan kita minta penjelasan, sekarang kita masih biasa-biasa saja. Kalau nanti turunnya tidak wajar lagi nanti kita periksa," pungkasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement