JAKARTA - PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) pagi ini resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham emiten berkode saham PBSA ini langsung melesat 130 poin atau 10 persen ke level Rp1.330.
Jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO emiten yang ke-13 pada tahun ini adalah sebanyak 300 juta lembar saham baru dengan nilai nominal Rp100 dan harga penawaran Rp1.200 per saham.
Perseroan menargetkan akan meraup dana segar dari IPO sebesar Rp300 miliar-Rp350 miliar. Adapun rencana penggunaan dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi saham akan digunakan seluruhnya antara lain sekitar 40 persen untuk modal kerja, yaitu untuk pembayaran upah, pembelian bahan baku/material serta biaya subkontraktor.
Kemudian, sekira 35 persen untuk pengembangan usaha, dan sekira 25 persen untuk belanja modal, yaitu untuk pembelian mesin dan peralatan berat (excavaor, bulldozer, dan crane) serta pengembangan sistem teknologi dan komputerisasi.
Untuk memuluskan aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT Sinarmas Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Selain itu, setelah pelaksanaan IPO ini, komposisi pemegang saham perseroan berubah menjadi sebesar 40,80 persen dimiliki oleh PT Ascend Bangun Persada, 39,20 persen dimiliki PT Sigma Mutiara, dan 20 persen dimiliki masyarakat.
Sebaga informasi, ruang lingkup kegiatan usaha PT Paramita Bangun Sarana adalah bergerak dalam bidang konstruksi bangunan sipil, mekanikal dan elektrikal. Saat ini, kegiatan usaha utama PT Paramita Bangun Sarana adalah dibidang usaha konstruksi bangunan sipil yaitu pembangunan pabrik, infrastruktur dan Jetty; mekanikal meliputi pemasangan mesin-mesin serta pipa dan tangki sehubungan dengan pabrik; dan elektrikal meliputi pemasangan panel-panel serta jaringan kelistrikan.
(Dani Jumadil Akhir)