GRESIK - PT Petrokimia Gresik (PG) mulai merambah pupuk komersial untuk ritel. Tahap pertama bakal diproduksi pupuk phonska plus sebanyak 5.000 ton. Rencananya, pihak manajemen perusahaan pelat merah itu launching di Pulau Dewata.
Pasalnya, penggunaan pupuk di Bali cukup rendah. Berbeda dengan Pulau Jawa yang tingkat penggunaan pupuknya tinggi. Manajer Humas PT Petrokimia Gresik Yusuf Wibisono mengatakan, antusiasme petani akan pupuk komersial cukup tinggi. Buktinya, meski baru diproduksi sebanyak 5.000 ton pada tahap pertama, yang inden atau pesan mencapai 8.000 ton.
“Alasan manajemen menjual pupuk komersial karena sebelumnya ada wacana regulasi pupuk bersubsidi akan dicabut. Sebagai antisipasinya, manajemen memperkenalkan pupuk komersial yang difokuskan ke ritel,” ujarnya kepada wartawan. Dia menjelaskan, bila jenis pupuk phonska plus meru-pakan pupuk majemuk.
Selama ini jenis pupuk tersebut masuk dalam kategori pupuk subsidi. Namun, saat ini dapat diproduksi secara komersial untuk ritel. Makanya, model penjualannya dijual bebas, tidak seperti pupuk bersubsidi. Yusuf menambahkan, untuk menyiapkan penjualan pupuk komersial itu, manajemen PG telah menyiapkan semacam kompartemen atau lebih dikenal dengan kompartemen penjualan.
Kompartemen itu nantinya tidak hanya menjual, melainkan juga mengawasi peredaran pupuk komersial. “Nantinya, penjualan pupuk tersebut mengandalkan distributor,” kata dia. Selain itu, lanjut Yusuf, juga memanfaatkan gudang penyangga milik PG. Makanya, petani bisa membeli pupuk phonska plus di distributor.