YOGYAKARTA - Bandara Internasional Yogyakarta yang berada di Kulon Progo yang dibangun di atas lahan seluas 587 hektare ini pada tahap I (2020-2031) akan memiliki terminal seluas 130 ribu meter persegi berkapasitas hingga 15 juta penumpang per tahun, dengan runway sepanjang 3.250 meter, dan apron berkapasitas 35 pesawat.
"Pada pengembangan tahap II (2031-2041), terminal Bandara Internasional Yogyakarta akan dikembangkan menjadi 195 ribu meter persegi yang mampu menampung hingga 20 juta penumpang per tahun, runway 3.600 meter, dan apron yang bisa diparkiri hingga 45 pesawat," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Danang S Baskoro, Jumat (27/1/2017).
Ia mengatakan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo ini, Angkasa Pura I menyiapkan investasi Rp9,3 triliun. Bandara ini ditargetkan selesai 2019.
Bandara Internasional Yogyakarta ini akan dikembangkan sejalan dengan misi Angkasa Pura I mewujudkan konsep 'airport city' di Yogyakarta yang memadukan bandara dengan kawasan logistik, kawasan industri, serta kawasan wisata dalam satu kawasan ekonomi terpadu.
Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta ini, lanjut Danang, permasalahan lack of capacity akan mampu teratasi, sehingga akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa bandara.