"Untuk mendukung konektivitas dengan kota-kota sekitarnya, selain dihubungkan dengan jalan nasional, bandara ini juga akan terintegrasi dengan jalur kereta api untuk mempermudah transportasi dari dan ke bandara," kata Danang lagi.
Tidak hanya untuk memenuhi standar pelayanan bandara bertaraf internasional di Yogyakarta, dia mengatakan, kehadiran bandara baru ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect. Keberadaan bandara ini akan memacu perkembangan perekonomian, aktivitas bisnis, serta semakin mendukung kegiatan pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan.
Presiden Joko Widodo melaksanakam prosesi "Babat Alas Nawung Kridha" atau membuka, membersihkan, merapikan, menata lahan, serta melakukan peletakan batu pertama pembangunan Bandara Internasional Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Danang mengatakan momentum 53 tahun usia Angkasa Pura I pada 20 Februari 2017 nanti, AP I menggelar "Babat Alas Nawung Kridha" pembangunan bandara baru di Kulon Progo sebagai pengganti Bandara Adisutjipto yang sudah tak memungkinkan lagi untuk dikembangkan.
"Saat ini, Bandara Adisutjipto yang berkapasitas 1,2 juta orang per tahun harus melayani 7,2 juta penumpang per tahun. Nantinya Bandara Internasional Yogyakarta ini akan mampu menampung hingga 15 juta penumpang per tahun," kata Danang S Baskoro.