JAKARTA - Membangun gedung berkelas premium dengan segala kelengkapan dan kelebihannya tentu juga memerlukan dana yang lebih besar ketimbang membangun gedung dengan kualitas standar.
Bagi developer dalam membangun gedung kelas premium tentunya memiliki berbagai pertimbangan. Dengan dana membangun yang lebih besar otomatis biaya sewa dan harga jual unit dalam gedung yang ditawarkan juga akan lebih mahal.
Masalahnya, tak semua calon klien menyanggupi untuk mengeluarkan dana yang terbilang besar untuk menyewa atau membeli unit yang ditawarkan. Seperti dikatakan Chief of Astra Property David Iman Santosa, setiap developer memiliki cara dalam membangun gedung premium.
"Tentu setiap developer melihat setiap studi market daerah situ (daerah yang akan dibangun gedung). Kita mantap daerah sana dengan the big 5 consultan, kita yakin dengan daerah Sudirman SCBD dan juga posisi lahan kita perlu men-take up kelas premium properti," katanya di Menara Astra, Jakarta (20/2/2017).
Selain mempertimbangkan faktor lokasi seperti tersebut di atas, pihak developer juga perlu mempertimbangkan keinginan market di kawasan yang dibangun gedung. "Sangat dinamis tergantung market, lokasi, dan akhirnya tergantung dari kepercayaan kita melihat market premium building," lanjutnya.
Dia menambahkan, harga sewa unit yang Menara Astra berkelas premium yang saat ini tengah diselesaikan dibanderol dengan harga Rp400 ribuan per meter persegi per bulan. Untuk Anandamaya, dia mengatakan harga jualnya sudah naik 2 kali lipat dari harga awal yang ditawarkan.
"Luasan yang kita jual Anandamaya dimulai 220 meter persegi sampai 370-an meter persegi. Bahkan unit-unit ada sampai 600 meter dan 900-an meter, tapi untuk 600 meter dan 900 meter unlimited itu cuma 6 unit," pungkasnya.
(Raisa Adila)