Pengerjaan fisik proyek ini memprioritaskan jalur Barru- Makassar, kemudian jalur Barru-Parepare. Proyek ini berjalan sesuai jadwal kendati hingga saat ini Pemprov Sulsel belum mendapatkan investor swasta untuk membiayai proyek tersebut.
”Investor sampai hari ini belum. Tapi, anggaran dari pemerintah pusat, fisik rencana ada,” katanya, belum lama ini.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perkeretaapian Trans-Sulawesi Hendry Hidayat membenarkan bahwa proyek tersebut jika tidak ada hambatan sudah mulai bisa difungsikan pada April 2018.
”Ini sesuai harapan Gubernur. Sejauh ini, proses pembebasan lahan juga tidak mengalami hambatan berarti,” tandasnya.
Terkait anggaran, Hendry mengungkapkan, pemerintah pusat telah mengucurkan anggaran sebesar Rp219 miliar untuk pembebasan lahan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Sementara untuk pengerjaan fisik telah tersedia anggaran sebesar Rp1,4 triliun yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara. (kmj)
(Rani Hardjanti)