Pemerhati seni, Bambang ‘Toko’ Witjaksono, mengatakan, bandara baru sebagai pintu masuk Daerah Istimewa, sehingga perlu memperhatikan kearifan lokal.
"Airport yang tradisional namun kosmopolitan. Ada kecanggihan baru mengolah tradisi,” katanya.
(kmj)
(Rani Hardjanti)