Mari kita tinjau satu per satu: Tahapan pertama, planning- listen to learn,
a. memahami bagaimana pelanggan mempergunakan saluran atau jaringan media sosial,
b. memprioritaskan goal strategis, di mana media sosial dapat memberikan dampak terbesar.
Tujuan dari tahapan pertama ini untuk memastikan dasar yang kuat bagi pengembangan strategi, penyelarasan organisasi, pengembangan sumber daya, dan eksekusi. Kunci pemahaman terhadap tahapan ini adalah mendengarkan masukan dari pelanggan untuk mempelajari perilaku sosial, merancang pilot project untuk memprioritaskan upaya sosial dan melakukan audit untuk mengetahui kesiapan internal organisasi.
Tahapan kedua, presencestake our claim,
a. memperkuat upaya marketing yang sedang dijalankan,
b. mendorong untuk lebih berani berbagi.
Mencanangkan kemampuan dan tekad kita, merepresentasikan evolusi alamiah dari perencanaan ke tindakan. Dengan perjalanan kita, pengalaman kita meneguhkan kehadiran kita secara formil dan kehadiran yang diketahui di media sosial. Kunci pemahaman dalam tahapan ini termasuk mendongkrak konten sosial untuk memperkuat upaya pemasaran, menyediakan informasi untuk mendukung isu-isu pascatransaksi dan menyelaraskan metrik dengan objektif departemen dan atau bisnis fungsional.
Tahapan ketiga, engagement- dialog deepens relationship,
a. menggerakkan pemikiran dan memandu pertimbangan untuk membeli,
b. menyediakan dukungan langsung bagi keterlibatan karyawan.
Pada waktu organisasi tiba pada tahapan ini, mereka harus berkomitmen bahwa media sosial bukan sesuatu nice to have, tetapi merupakan elemen dalam membangun hubungan. Kunci pemahaman pada tahapan ini termasuk partisipasi dalam dialog dan pembicaraan dalam membangun komunitas, menyediakan dukungan melalui keterlibatan langsung maupun melalui orang-orang, mendirikan manajemen risiko, disiplin menjadi pola pikir, dan mendorong keterlibatan karyawan melalui jaringan sosial perusahaan.