Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bermimpi GCG Terbaik di Asia Tenggara, Indonesia Harus Saingi Malaysia hingga Thailand

Dedy Afrianto , Jurnalis-Senin, 17 April 2017 |22:33 WIB
Bermimpi GCG Terbaik di Asia Tenggara, Indonesia Harus Saingi Malaysia hingga Thailand
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

"GCG (Good Corporate Governance) kita meningkat dari waktu ke waktum secara regional meningkat bahkan kita melakukan penilaian IICD (Indonesian Institute for Corporate Directorship) terjadi peningkatan. Tadinya dari berapa ke berapa dari waktu lalu itu disekitar 50-an itu skrg sudah naik menajadi 60-an nilainya. IICD bisa berikan detailnya. Tapi intinya ada peningkatan," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad mengatakan banyak hal yang perlu diperhatikan oleh dunia usaha saat ini dalam hal pengembangan tata kelola perusahaan. Salah satunya adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM).

"Pengembangan SDM, penerapan prinsip GCG saya kira akan menjamin kelangsungan usaha dan pembangunan ekonomi nasional. Termasuk upaya stabilitas ekonomi nasional. Oleh karena itu, corporate governance jadi bagian yang tidak terpisah kita bangun perekonomian. Industri yang sehat akan disertai GCG. Jadi aspek keuangannya ketat, kuat. Saya kira itu yang akan meyakini kita industri nasional terus berkembang," ungkapnya.

Muliaman menambahkan, saat ini Indonesia termasuk ke dalam peringkat terbawah dalam tata kelola perusahaan di Asia Tenggara. Untuk itu, masih terdapat pekerjaan rumah berikutnya bagi pemerintah agar terbentuk kultur tata kelola yang baik pada setiap perusahaan.

"Kami buat road map corporate governance. Salah satu pekerjaan rumah yang tersisa adalah bangun kultur. Dalam perusahaan ada pedoman tapi baru dalam sebatas ceklis. Tantangan ini akan jadi tantangan yang tidak pernah selesai. Ini betul-betul terkait perubahan prilaku, perubahan paradigma. Ada yang menanggap pekerjaan GCG merepotkan atau buang-buang waktu. Untuk itu kita perlu secara dramatis tingkatkan paradigma ini untuk tingkatkan value perusahaan. Sehingga ini juga jadi kepentingan kita tidak hanya regulator," tuturnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement